Fakultas Syari’ah IAIN Purwokerto Bekali Softskill Calon Wisudawan Angkatan 40

Sarjana bukan hanya seorang yang memiliki ijazah S-1 tetapi orang yang punya dedikasi lebih untuk terjun di masyarakat. Dalam rangka mempersiapkan lulusan yang siap menapaki jenjang karir dan terjun ke dalam masyarakat, Fakultas Syari’ah IAIN Purwokerto mengadakan pembekalan Calon Wisudawan/Wisudawati periode September 2018. Pembekalan dilaksanakan pada hari Selasa, 18 September 2018 bertempat di Red Chilli Baturraden. Seluruh calon wisudawan/wisudawati hadir dalam pembekalan yang dilaksanakan dari pukul 08.30 – 13.00 WIB.

Pembekalan ini diadakan sekaligus bersama acara pelepasan Fakultas Syariah terhadap calon wisudawan. Jumlah calon wisudawan periode ini mencapai 66 mahasiswa, 30 mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah (HES), dan 36 mahasiswa Prodi Hukum Keluarga (HK). Jumlah ini menjadi jumlah terbanyak jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sulistyo Hadi Sapuro, S.H. selaku ketua panitia yang sekaligus menjadi perwakilan calon wisudawan memberikan sambutan serta mengucapkan rasa terimakasih kepada para Dosen serta tenaga pendidikan atas jasa mereka selama ini. Dalam sambutannya, mahasiswa yang akrab dipanggil Sulis ini juga memohon doa restu akan mencalonkan diri menjadi Calon Legislatif DPRD Kabupaten Banyumas. “Saya di sini hanya meminta do’a restu yah, bukan kampanye, jadi sah-sah saja” katanya dengan senyum bergurau.

Wakil Dekan I Fakultas Syari’ah Dr. H. Ridwan M.Ag dalam sambutannya menerima permintaan maaf dari mahasiswa. Ridwan menyatakan bahwa ia berbangga hati atas pencalonan salah satu mahasiswa Fakultas Syari’ah dalam Pemilihan Calon Legislatif Periode ini.“Wah ini bahasanya saja sudah tidak seperti mahasiswa lag iini.Ya kita doakan semoga dia bisa sukses dalam Pilkada ini” Tutur Ridwan.

Pembekalan ini diisi Workshop dengan Tema Penguatan Potensi Akademik dan Profesional Alumni Fakultas Syari’ah. Hadir sebagai pembicara pada acara adalah Yadi Kusmayadi, M.H. yang sekarang menjabat sebagai panitera Pengadilan Agama Purwokerto.Yadi memberikan materi tentang Hakim adalah Jabatan yang Mulia serta bagaimana agar calon wisudawan dapat lolos dalam seleksi calon hakim.

Salah satu yang dijelaskan yakni tentang keilmuan keilmuan yang perlu dikuasai oleh para calon hakim. Pak yadi mengatakan, “Sebenarnya tidak perlu mahir dalam keilmuan bahasa arab, fiqh serta beberapa keilmuan hukum lainnya untuk bisa lulus test seleksi hakim, hanya cukup mengusai dan mengetahui dasarnya sudah cukup”.

Para calon wisudawan nampak begitu antusias dengan adanya pembekalan ini. Dalam pemaparannya, Yadi  juga memberikan beberapa contoh soal beberapa soal mulai dari kewarisan dan ilmu falak yang sering muncul dalam tes calon hakim. Para wisudawan dipersilahkan untuk mencoba memecahkan soal tersebut.

Yadi juga mengajak calon wisudawan belajar mengkritisi kejadian-kejadian yang ada dilapangan. Salah satunya pendapat calon wisudawan mengenai adanya pembuatan polisi tidur di jalan dekat sekolah dan masjid. Berbagai pendapat diungkapakan calon wisudawan dengan pola pikir yang berbeda-beda. Dari kejadian ini, Yadi bermaksud mengajak calon wisudawan agar berpikir lebih luas dari berbagai arah karena itu akan menjadi bekal penting seorang hakim menghadapi berbagai perkara. Diharapkan dengan adanya pembekalan ini mahasiswa mempunyai gambaran tentang dunia kehakiman yang akan menjadi medan mereka nantinya. (Ed-jx)

Leave a Comment