Pada Kamis, 19 Juni 2025, Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto (UIN SAIZU) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) untuk melakukan review terhadap kurikulum Outcome-Based Education (OBE) yang diterapkan di fakultas tersebut. Acara ini berlangsung di Ruang Media Fakultas Syariah dan dimulai pukul 09.30 WIB hingga selesai, dengan dihadiri oleh para dosen dan stakeholder terkait.
Sambutan dan Pembukaan
Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Syariah, Dr. H. Supani, M.A., yang menyampaikan pentingnya peran kurikulum dalam menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan global di dunia kerja. Dekan juga menekankan perlunya kerjasama yang lebih erat antara fakultas dan lembaga eksternal untuk memastikan kualitas pendidikan yang tinggi.
Selain itu, acara ini juga diwarnai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Fakultas Syariah dan Perkumpulan Program Studi dan Dosen Hukum Ekonomi Syariah Indonesia (POSDHESI). Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan riset dalam bidang hukum ekonomi syariah.
Review Kurikulum OBE oleh Dr. Abdul Mujib, M.Ag., CM. C.EK.
Acara utama dalam FGD ini adalah sesi review kurikulum OBE yang dipandu oleh Dr. Abdul Mujib, M.Ag., CM. C.EK., seorang ahli di bidang kurikulum pendidikan tinggi. Dalam sesi ini, Dr. Abdul Mujib mengungkapkan berbagai masukan terkait pengembangan kurikulum di Fakultas Syariah UIN SAIZU.
Menurut Dr. Abdul Mujib, penerapan kurikulum OBE di Fakultas Syariah belum optimal jika belum adanya perancangan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dari masing-masing dosen pengampu. Ia menegaskan bahwa setiap CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah) harus dikawal ketat untuk memastikan bahwa kurikulum berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa kurikulum OBE harus fokus pada tiga aspek utama, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ia menekankan bahwa visi program studi tidak seharusnya hanya meniru visi fakultas, melainkan harus lebih fokus pada pengembangan ilmu yang akan menjadi unggulan dari program studi tersebut.
Dr. Mujib juga memberikan catatan penting mengenai profil lulusan yang harus lebih spesifik dan disesuaikan dengan kebutuhan industri dan profesi yang ada. Misalnya, untuk program studi Hukum Ekonomi Syariah (HES), profil lulusan dapat lebih diperkaya dengan peminatan sebagai Legal Officer atau Konsultan Hukum, bukan hanya berorientasi menjadi hakim. Hal ini bertujuan untuk memperkaya variasi karir yang bisa ditempuh oleh para lulusan.
Pentingnya Tracer Study dalam Penentuan Profil Lulusan
Dr. Mujib juga menekankan pentingnya penggunaan tracer study sebagai acuan dalam menentukan profil lulusan. Menurutnya, tracer study harus dilakukan dengan mengunjungi lembaga tempat alumni bekerja, guna memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan relevan dengan dunia kerja. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa lulusan fakultas memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan profesional di masyarakat.
Peningkatan Kualitas Kurikulum dengan Body of Knowledge
Dalam sesi tersebut, Dr. Mujib juga menyampaikan pentingnya adanya keseragaman dalam body of knowledge di Fakultas Syariah. Ia berharap agar setiap program studi dapat merumuskan kurikulumnya secara lebih terstruktur dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh asosiasi profesi, dengan melibatkan dosen program studi masing-masing.
Kesimpulan dan Harapan
Acara FGD ini ditutup dengan harapan bahwa masukan-masukan yang diberikan dapat dijadikan dasar untuk perbaikan kurikulum di Fakultas Syariah UIN SAIZU. Dengan adanya MoU dengan POSDHESI dan hasil review kurikulum yang konstruktif, diharapkan fakultas dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia global.