Di era post-truth, di mana emosi dan opini sering kali lebih memengaruhi opini publik daripada fakta dan data, pemuda memiliki peran strategis dalam menjaga kejujuran dan integritas demokrasi. Pilkada, sebagai salah satu pilar penting dalam proses demokrasi di Indonesia, seringkali diwarnai dengan maraknya penyebaran hoaks, manipulasi informasi, dan kampanye negatif yang dapat mengaburkan kebenaran.
Oleh karena itu, tema tersebut merupakan tema yang sangat tepat Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (SAIZU) menggelar stadium general dengan tema “Peran Pemuda dalam Dinamika Pilkada di Era Post-Truth.” Acara ini menghadirkan juru bicara Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia, Dr. Fajar Laksono, sebagai pembicara utama. Kegiatan ini dilaksanakan pada 05 September 2024, bertempat di Auditorium Utama.
Stadium general ini dihadiri oleh 395 mahasiswa baru dan dosen Fakultas Syariah serta perwakilan organisasi kemahasiswaan. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada mahasiswa mengenai tantangan yang dihadapi pemuda dalam Pilkada di era post-truth, di mana informasi palsu dan hoaks seringkali digunakan untuk mempengaruhi opini publik.
Dalam paparannya, Dr. Fajar Laksono menekankan pentingnya peran aktif pemuda dalam menjaga integritas proses demokrasi. “Era post-truth adalah tantangan serius bagi demokrasi, di mana fakta sering kali disamarkan oleh narasi yang tidak berbasis kebenaran. Pemuda harus mampu menjadi benteng terakhir dalam menjaga kejujuran dan keadilan dalam Pilkada,” ujar Dr. Fajar.
Ia juga menggarisbawahi peran Mahkamah Konstitusi dalam menyelesaikan sengketa hasil Pilkada dan bagaimana pemuda dapat berperan dalam memastikan Pilkada berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. “Pemuda memiliki peran penting dalam melakukan pengawasan, edukasi kepada masyarakat, dan menjadi pelopor gerakan anti-hoaks untuk menciptakan Pilkada yang adil dan transparan,” tambahnya.
Selain itu, hadir juga narasumber dari pakar hukum dari Salatiga, Dr. Choirul Huda. Dalam paparannya, ia menyampaikan peran signifikan para pemuda dalam mengawal proses demokrasi di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah, pemuda menjadi ujung tonggak kemerdekan bangsa. Ia juga berpesan bagaimana seharusnya pemuda berperan di era digital yang sangat terbuka.
Dekan Fakultas Syariah UIN Saizu Purwokerto, Dr. H. Supani, M.A, dalam sambutannya, menyatakan bahwa stadium general ini merupakan bagian dari upaya fakultas untuk mengedukasi mahasiswa mengenai isu-isu kontemporer yang berdampak langsung pada kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kami ingin mahasiswa Fakultas Syariah tidak hanya paham hukum Islam, tetapi juga memiliki wawasan luas mengenai isu-isu yang mempengaruhi sistem hukum dan demokrasi di Indonesia,” kata Dr. H. Supani, M..
Acara ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif, di mana para peserta dapat bertanya langsung kepada Dr. Fajar mengenai berbagai isu terkait Pilkada dan peran Mahkamah Konstitusi. Mahasiswa terlihat antusias dalam mengajukan pertanyaan, terutama mengenai langkah konkret yang dapat diambil oleh generasi muda untuk melawan informasi palsu dan hoaks di media sosial.
Melalui stadium general ini, Fakultas Syariah UIN SAIZU berharap dapat membentuk pemuda yang kritis, cerdas, dan berintegritas dalam menyikapi perkembangan politik di era post-truth.